Tahanan Kabur Menyamar Jadi “Pak Ogah”, Diringkus Polisi di Jalan Pelita 4 Samarinda

DIKSI.CO — Pelarian Kahar bin Sukarno, salah satu tahanan yang kabur dari ruang tahanan Polsek Samarinda Kota, akhirnya berakhir.
Pria itu dibekuk tim gabungan Jatanras Polresta Samarinda dan Reskrim Polsek Samarinda Kota, Kamis (23/10/2025) sekitar pukul 10.00 Wita, di kawasan Jalan Pelita 4 arah Makroman, Kecamatan Sambutan.
Usai hampir sepekan menjadi buronan, Kahar rupanya memilih bersembunyi di sekitar jalanan rusak menuju Makroman.
Untuk mengelabui warga, ia menyamar menjadi “pak ogah”, pengatur lalu lintas tidak resmi yang kerap meminta uang receh dari pengendara yang melintas.
Namun penyamarannya tak berlangsung lama.
Gelagatnya yang aneh dan cara bicaranya yang gugup membuat warga sekitar curiga.
Beberapa pengendara yang kerap lewat di lokasi itu bahkan merasa janggal dengan wajah pria tersebut yang selalu tertutup masker dan topi.
Seorang pengendara kemudian melapor ke petugas kepolisian yang sedang berpatroli di sekitar wilayah Sambutan.
Tim gabungan segera bergerak menuju lokasi.
Begitu tiba, mereka mendapati seorang pria dengan ciri yang sama sedang berdiri di pinggir jalan sambil mengatur arus kendaraan.
“Saat diperiksa, dia sempat mengelak dan mengaku warga sekitar. Tapi ketika petugas meminta membuka masker, wajahnya langsung dikenali. Dia adalah Kahar, tahanan yang melarikan diri beberapa hari lalu,” ujar kapolsek Samarinda kota.
Petugas langsung mengamankan Kahar tanpa perlawanan berarti.
Warga yang sempat menonton dari kejauhan dibuat terkejut setelah mengetahui bahwa pria yang selama ini mereka lihat mengatur lalu lintas ternyata adalah buronan polisi.
Kapolresta Samarinda Kombes Pol Hendri Umar, melalui Kapolsek Samarinda Kota AKP Kadiyo, membenarkan penangkapan tersebut. Ia mengatakan keberhasilan itu tak lepas dari peran aktif masyarakat yang sigap melapor begitu melihat gelagat mencurigakan.
“Benar, satu tahanan atas nama Kahar sudah berhasil kami amankan kembali. Penangkapan ini berkat kerja sama dan kewaspadaan warga yang melapor ke petugas,” ujar AKP Kadiyo saat dikonfirmasi, Kamis siang.
Menurut Kadiyo, tim gabungan sudah disiagakan di berbagai titik sejak kaburnya para tahanan pada Minggu (19/10) lalu. Petugas menyisir kawasan yang dianggap menjadi jalur pelarian, termasuk daerah pinggiran seperti Sambutan dan Makroman.
“Seluruh tim masih di lapangan. Begitu ada laporan dari warga, kami langsung tindaklanjuti. Dan benar saja, salah satu tahanan yang buron berada di lokasi tersebut,” ujarnya.
Dari hasil pemeriksaan sementara, Kahar diketahui sudah beberapa hari berpindah tempat.
Ia memilih berbaur dengan warga di sekitar jalan rusak itu dan berpura-pura menjadi “pak ogah” untuk mencari makan sekaligus menutupi identitasnya.
“Dia mengaku sempat tidur di gubuk tak jauh dari lokasi dan membantu mengatur lalu lintas untuk dapat uang receh. Tapi memang dari awal niatnya bersembunyi sampai situasi tenang,” ungkapnya.
Kini, Kahar kembali mendekam di sel tahanan — namun bukan lagi di Polsek Samarinda Kota yang sebelumnya dijebol.
Ia langsung dibawa ke Ruang Tahanan Polresta Samarinda untuk diperiksa lebih lanjut sekaligus menghindari kemungkinan kabur lagi.
Kadiyo memastikan bahwa pengawasan terhadap seluruh tahanan kini diperketat.
“Kita sudah pindahkan seluruh tahanan ke Polresta untuk keamanan. Setiap pergerakan mereka diawasi ketat,” katanya.
Kahar menjadi tahanan kesebelas yang berhasil diamankan dari total lima belas orang yang kabur. Empat tahanan lainnya masih dalam pengejaran dan diduga berpencar di beberapa wilayah di Samarinda dan sekitarnya.
Polisi juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada dan segera melapor bila melihat orang dengan ciri mencurigakan.
“Jangan segan melapor. Informasi kecil dari warga sangat membantu kami dalam pengejaran ini,” tutur Kadiyo.
Sementara itu, sejumlah warga yang sempat menyaksikan penangkapan tersebut mengaku tak menyangka sosok “pak ogah” yang sering mereka temui belakangan ternyata seorang buronan.
“Saya sering lewat situ, dia kayaknya ramah, bantu ngatur jalan yang rusak. Tapi memang agak aneh, selalu pakai masker, nggak banyak bicara,” ujar Arif, salah satu pengendara yang melintas di kawasan Pelita 4.
Ia menambahkan, belakangan beberapa warga memang mulai curiga karena pria itu tampak waspada setiap ada mobil patroli lewat.
“Tiap ada polisi lewat dia langsung minggir dan pura-pura sibuk. Rupanya memang takut ketahuan,” imbuhnya.
Kini, pasca-penangkapan itu, situasi di kawasan Pelita 4 kembali normal. Polisi masih berjaga di sejumlah titik untuk mengantisipasi kemungkinan tahanan lain melintas di jalur tersebut.
Sementara di Mapolresta Samarinda, proses pemeriksaan terhadap Kahar terus berlangsung. Ia dimintai keterangan soal bagaimana ia bisa kabur dari sel, siapa yang membantunya, dan di mana empat tahanan lainnya bersembunyi.
Dari penyelidikan sebelumnya, polisi sudah mengantongi identitas dua tahanan yang disebut menjadi otak pelarian massal melalui lubang kloset di ruang tahanan Polsek Samarinda Kota. Lubang itu berdiameter sekitar 35 sentimeter, cukup besar untuk dilalui satu per satu tahanan.
Aksi kabur yang terjadi pada Minggu siang (19/10) itu sempat membuat geger warga Samarinda. Polisi bekerja siang malam memburu para pelarian, dibantu relawan dan laporan masyarakat.
Kini, dengan tertangkapnya Kahar, harapan untuk segera mengamankan seluruh tahanan yang kabur semakin besar. Tim gabungan terus menyisir sejumlah wilayah yang diduga menjadi tempat persembunyian sisa tahanan lainnya.
“Operasi belum berhenti. Kami akan terus bergerak sampai semuanya tertangkap,” tegas AKP Kadiyo. (redaksi)