GULIR KEBAWAH UNTUK MELIHAT BERITA
Trending

Baznas dan Pemkab Kutim Perkuat Sinergi Tekan Angka Stunting

DIKSI.CO, KUTIM – Upaya menurunkan angka keluarga berisiko stunting terus dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) melalui kolaborasi lintas sektor.

Salah satu mitra strategis yang selama ini konsisten berada di garis depan adalah Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kutai Timur.

Melalui berbagai program kemanusiaan, bantuan sosial, dan pemberdayaan ekonomi, Baznas hadir sebagai lembaga keagamaan yang berperan besar dalam mendukung pembangunan sosial daerah.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutim, Achmad Junaidi, menegaskan bahwa kolaborasi ini bukan sekadar kerja sama biasa, melainkan sinergi nyata dalam menjawab persoalan multidimensi yang menjadi tantangan daerah, terutama stunting.

“Mereka (Baznas) menyalurkan bantuan hingga mencapai Rp1,2 miliar untuk kegiatan sosial, termasuk program bedah rumah bagi keluarga berisiko. Itu bentuk nyata kepedulian lembaga keagamaan terhadap pembangunan manusia,” ujar Junaidi.

Menurutnya, kehadiran Baznas telah membawa dampak langsung bagi masyarakat, khususnya keluarga yang masuk kategori berisiko tinggi.

Program bedah rumah yang dilaksanakan Baznas bukan hanya memperbaiki tempat tinggal, tetapi juga meningkatkan standar kesehatan lingkungan keluarga.

Hal ini menjadi salah satu faktor penting dalam menurunkan risiko stunting di wilayah Kutim.

Junaidi menjelaskan bahwa stunting tidak hanya berkaitan dengan masalah gizi.

Berbagai faktor lain, termasuk kondisi ekonomi dan kualitas rumah tinggal, turut memengaruhi tumbuh kembang anak.

Karena itu, setiap dukungan dari lembaga sosial seperti Baznas dinilai sangat membantu pemerintah mempercepat penanganan stunting.

“Masalah stunting itu tidak hanya soal menu makanan atau gizi. Lingkungan rumah yang tidak layak huni, sanitasi buruk, hingga keterbatasan ekonomi adalah faktor yang saling berhubungan. Ketika Baznas turun membedah rumah atau memberikan bantuan langsung, dampaknya sangat nyata bagi keluarga penerima,” ungkapnya.

DPPKB Kutim berperan menyiapkan data keluarga berisiko secara by name by address, sehingga seluruh intervensi berjalan tepat sasaran dan tidak tumpang tindih dengan program pemerintah lain.

Pendekatan berbasis data ini memastikan bahwa setiap bantuan yang disalurkan, baik oleh pemerintah maupun Baznas memberikan manfaat maksimal.

Disampaikannya, selain program renovasi rumah dan bantuan sosial, Baznas Kutim turut aktif menjalankan program pemberdayaan ekonomi keluarga.

Melalui bantuan modal usaha kecil, terutama bagi ibu rumah tangga di desa-desa, Baznas berupaya memperkuat kemandirian ekonomi keluarga.

Dengan meningkatnya pendapatan, keluarga dapat memenuhi kebutuhan gizi anak secara lebih optimal, sehingga risiko stunting dapat ditekan.

“Baznas bukan hanya menyalurkan zakat, tapi juga memberdayakan. Ini sejalan dengan semangat kami dalam membangun keluarga berkualitas,” lanjutnya.

Junaidi berharap, sinergi yang telah terjalin erat antara pemerintah daerah dan Baznas dapat diperkuat dan diperluas.

Pemerintah membuka ruang selebar-lebarnya bagi lembaga sosial, dunia usaha, dan pihak swasta untuk turut serta dalam gerakan percepatan penurunan stunting.

“Pemerintah, lembaga sosial, dunia usaha, dan masyarakat harus bersatu dalam satu visi yang sama, yakni Penanganan stunting” pungkasnya.

Ia optimistis, kolaborasi lintas sektor yang semakin solid akan menjadikan Kutim sebagai salah satu daerah dengan percepatan penurunan stunting terbaik di Kaltim. (Adv)

Back to top button