GULIR KEBAWAH UNTUK MELIHAT BERITA

Ponton Bermuatan Semen dan Karyawan di Kutai Barat Tenggelam, 8 Orang Dinyatakan Hilang

DIKSI.CO – Sebuah ponton bermuatan semen dan 28 penumpang yang terdiri dari karyawan serta motoris tenggelam di perairan Sungai Mahakam, tepatnya di Kampung Linggang Muara Leban, Kecamatan Long Iram, Kabupaten Kutai Barat, Senin (10/11/2025) malam.

Hingga Selasa (11/11/2025) siang, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap delapan orang yang dilaporkan hilang.

Kepala Bidang Humas Polda Kalimantan Timur, Kombes Pol Yuliyanto, membenarkan peristiwa nahas tersebut. Menurutnya, ponton tersebut milik PT Borneo Damai Lestari (BDL) dan saat kejadian sedang mengangkut 25 karyawan serta 3 motoris dengan muatan semen.

“Total ada 28 orang di atas ponton, terdiri dari 25 karyawan dan 3 motoris,” ujar Yuliyanto saat dikonfirmasi, Selasa (11/11/2025).

Ia menjelaskan, sebelum tenggelam, ponton sempat menepi di tepian sungai untuk memuat semen.

Rencananya, muatan itu akan dikirim ke lokasi proyek perusahaan di Lockpon PT BDL, Kampung Ujoh Halang, Kecamatan Long Iram.

Namun, baru sekitar 150 meter berlayar dari tepian, air tiba-tiba mulai masuk ke dalam lambung ponton.

“Ketika ponton bermuatan semen dan orang itu berjalan sekitar 150 meter dari pinggiran sungai, air mulai masuk dari bagian depan. Tak lama kemudian ponton tenggelam,” terang Yuliyanto.

Dari 28 orang yang berada di atas ponton, 20 orang berhasil menyelamatkan diri, sementara 8 lainnya masih dinyatakan hilang dan dalam proses pencarian oleh tim gabungan.

“Iya, 20 orang sudah dipastikan selamat, sementara 8 orang lainnya belum ditemukan,” jelas Yuliyanto.

Para korban selamat sempat dievakuasi oleh warga sekitar yang melihat kejadian tersebut. Beberapa di antaranya dilaporkan mengalami luka ringan akibat benturan saat berusaha menyelamatkan diri dari arus sungai yang cukup deras.

Kepolisian bersama tim SAR gabungan dari Basarnas, BPBD Kutai Barat, Polairud, dan TNI kini tengah melakukan pencarian intensif di lokasi kejadian. Pencarian dilakukan dengan penyisiran menggunakan perahu karet serta bantuan alat pendeteksi bawah air di sepanjang aliran Mahakam yang menjadi lokasi tenggelamnya ponton.

“Anggota masih di lokasi melakukan pencarian terhadap korban yang belum ditemukan. Kondisi arus Sungai Mahakam cukup deras, sehingga pencarian dilakukan dengan hati-hati,” tambah Yuliyanto.

Meski penyelidikan masih berlangsung, dugaan sementara tenggelamnya ponton dipicu oleh kelebihan muatan dan kebocoran lambung kapal. Beberapa saksi di lokasi menyebut air mulai masuk dari bagian depan ponton sesaat setelah meninggalkan tepian sungai.

Tim penyelidik dari Polres Kutai Barat telah turun ke lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian dan memeriksa keterangan para saksi serta pihak perusahaan.

Pemeriksaan juga dilakukan terhadap motoris yang selamat untuk memastikan kondisi teknis ponton sebelum berlayar.

Pihaknya berharap seluruh korban yang belum ditemukan bisa segera diketemukan, baik dalam kondisi hidup maupun meninggal.

“Doa dari masyarakat sangat kami harapkan agar proses pencarian berjalan lancar,” tambahnya.

Di lingkungan perusahaan, suasana duka menyelimuti rekan-rekan kerja para korban. Beberapa keluarga karyawan dilaporkan sudah berada di lokasi sejak pagi untuk memantau proses pencarian.

Sampai berita ini diturunkan, delapan korban masih dalam pencarian. Sementara 20 korban selamat telah dibawa ke pos darurat untuk mendapatkan perawatan medis ringan.

Pihak perusahaan bersama aparat kepolisian berjanji akan bertanggung jawab penuh terhadap proses pencarian dan penanganan para korban.

Mahakam, yang selama ini menjadi urat nadi transportasi bagi warga pedalaman Kutai Barat, kembali menelan korban.

Musibah ini menjadi pengingat pentingnya standar keselamatan dan batas muatan kapal di perairan sungai terbesar di Kalimantan Timur itu. (*)

Back to top button