GULIR KEBAWAH UNTUK MELIHAT BERITA
Trending

Pemkot Samarinda Ambil Alih Perawatan Rumput Stadion Segiri

DIKSI.CO – Pemerintah Kota Samarinda kini turun langsung mengawal kondisi Stadion Segiri, khususnya bagian rumput lapangan yang selama ini menjadi perhatian publik dan pecinta sepak bola di kota ini. Langkah tersebut setelah Wali Kota Samarinda, Andi Harun, secara resmi menugaskan Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata untuk mengambil alih perawatan rumput stadion.

Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Samarinda, Muslimin, menjelaskan bahwa penugasan tersebut setelah muncul sorotan mengenai kondisi lapangan yang sempat tidak ideal untuk pertandingan profesional Liga 1. Sejak penyerahan kepada pemkot, perawatan rumput kini berjalan jauh lebih intensif dan terjadwal.

“Begitu pertemuan dengan Bapak Wali Kota, saya mendapat tugas untuk melakukan perawatan rumput. Saat ini sudah berjalan dan beberapa kali pertandingan, rumput sudah mulai menghijau,” ungkap Muslimin, Kamis (20/11).

Dalam upaya memulihkan kualitas rumput Stadion Segiri, Disporapar kini menjalankan agenda perawatan harian yang ketat. Penyiraman dua kali sehari pagi dan sore, sementara pemupukan setiap dua minggu sekali. Pihaknya juga memilih menggunakan air sumur, bukan air PDAM, karena lebih cocok untuk pertumbuhan rumput.

“Kalau air PDAM itu lambat pertumbuhannya karena mengandung zat kimia. Kalau air sumur aman, mengandung zat hara. Apalagi kalau air sungai, cepat sekali tumbuh,” jelasnya.

Kondisi Rumput Perlahan Membaik

Muslimin menambahkan, sejak skema perawatan baru, kini kondisi rumput perlahan membaik. Beberapa pertandingan terakhir Borneo FC bahkan berjalan tanpa keluhan berarti terkait kondisi lapangan Stadion Segiri.

Di balik penugasan pemkot, ada alasan yang cukup krusial. Muslimin membeberkan bahwa perawatan rumput Stadion Segiri membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Setidaknya, sekitar Rp30 juta per bulan untuk perawatan rutin, termasuk menggaji dua petugas lapangan dan memenuhi kebutuhan air serta material lainnya.

“Sebulan itu bisa habis 30 juta perawatannya. Kita bayar gaji dua orang, belum lagi air dan kebutuhan lainnya,” ucapnya.

Menurutnya, angka sebesar itu cukup membebani manajemen Borneo FC. Di sisi lain, masa pemeliharaan oleh kontraktor sudah berakhir, sehingga tanggung jawab teknis tidak lagi berada pada pihak mereka.

“Harusnya kan dia (kontraktor) tanggung jawab. Ternyata sudah lewat 6 bulan. Akhirnya dilepaskanlah,” sambungnya.

Status Pengelolaan Stadion Segiri

Dengan berakhirnya kewajiban pihak kontraktor, pemkot memikul peran penuh dalam perawatan stadion, meskipun proses serah terima aset antara pemerintah pusat dan pemerintah kota belum tuntas. Kondisi ini membuat pengelolaan stadion Segiri bersifat sementara, lebih sebagai bentuk komitmen moral untuk membantu klub kebanggaan warga Samarinda.

“Ini hanya tanggung jawab moral untuk membantu Borneo FC menjamu tamu-tamu dan mendukung kemenangan mereka,” tegas Muslimin.

Selain fokus pada rumput, pemkot juga melihat perlunya sejumlah perbaikan lain di Stadion Segiri. Salah satu yang mendapat perhatian adalah sistem pencahayaan stadion yang selama ini dinilai masih kurang optimal.

Meski demikian, Muslimin menyebut perbaikan lampu tidak bisa dilakukan dalam waktu dekat karena harus menunggu finalisasi anggaran APBD 2026.

“Selama ini pertandingan tetap aman, tapi ada kekurangan yang harus diperbaiki. Kita lagi berusaha dan tinggal menunggu persetujuan anggaran tahun depan,” jelasnya.

Sejumlah pertandingan yang berlangsung malam hari memang berjalan lancar, tetapi evaluasi tetap dilakukan untuk memastikan fasilitas stadion bisa memenuhi standar kompetisi profesional.

Kondisi rumput Stadion Segiri menjadi isu penting mengingat Borneo FC tengah melaju kencang di Liga 1 musim ini. Pesut Etam mencatat 10 kemenangan beruntun tanpa sekalipun kalah, membuat mereka kokoh di puncak klasemen sementara dengan 30 poin.

Pemkot Samarinda Turun Tangan

Momentum positif ini menjadi alasan kuat bagi pemkot untuk turun tangan menjaga kualitas stadion. Lapangan yang baik tidak hanya mendukung performa pemain, tetapi juga menjaga citra Borneo FC sebagai klub profesional yang tengah menjadi sorotan nasional.

“Kita ingin ketika mereka main di kandang, semua yang datang merasa nyaman. Baik tim tuan rumah, tamu, maupun penonton,” kata Muslimin.

Ia menegaskan bahwa pemerintah kota tidak ingin fasilitas stadion menjadi penghambat performa klub yang kini menjadi kebanggaan masyarakat Samarinda.

Meski status pengelolaannya masih bersifat sementara, pemkot berkomitmen menjaga Stadion Segiri tetap layak pakai hingga proses serah terima aset selesai. Perbaikan berkelanjutan membuat stadion semakin memadai dan mendukung kebutuhan klub serta kegiatan olahraga lainnya.

Dengan stabilnya proses perawatan rumput dan rencana pembenahan fasilitas lain, pemerintah optimistis Stadion Segiri bisa kembali menjadi salah satu stadion terbaik di Kalimantan Timur.

Dalam waktu dekat, Pemkot Samarinda akan terus melakukan monitoring intensif untuk memastikan kondisi lapangan tetap prima.

(*)

Back to top button