GULIR KEBAWAH UNTUK MELIHAT BERITA

Pemkab Kutim Tegaskan Proyek Bandar Putra Tak Masuk Skema MYC, Fokus pada Peningkatan Fasilitas Warga

DIKSI.CO, KUTIM – Fokus pada peningkatan fasilitas warga, Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) memastikan bahwa proyek pembangunan Bandar Putra, yang telah lama dinantikan, tidak akan dimasukkan ke dalam skema Multiyears Contract (MYC) untuk periode 2026-2028.

Keputusan ini diambil berdasarkan kondisi material yang telah tersedia, yang memungkinkan proyek ini diselesaikan lebih cepat melalui anggaran perubahan tahun berjalan.

Plt. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kutim, Noviari Noor, menjelaskan bahwa meskipun proyek Bandar Putra tidak dimasukkan dalam skema MYC, pembangunan tetap berjalan sesuai rencana dan bahkan akan dipercepat.

Ia menyebutkan, keputusan ini didasarkan pada fakta bahwa material yang dibutuhkan untuk proyek tersebut sudah siap, sehingga tidak memerlukan kontrak berjangka panjang.

“Bandar Putra ini tidak masuk skema MYC karena material sudah siap. Tinggal merangkai saja, jadi cukup menggunakan anggaran perubahan,” ujar Noviari, Kamis (13/11/2025).

Noviari menekankan bahwa proyek ini masih menjadi prioritas utama Pemkab Kutim, dan akan tetap dilaksanakan dengan anggaran reguler untuk memastikan penyelesaian yang lebih cepat dan efisien.

Proyek Bandar Putra Bukan Sekadar Pembangunan Infrastruktur

Proyek Bandar Putra sendiri dirancang untuk menjadi fasilitas strategis yang sangat dibutuhkan masyarakat Kutim.

Proyek yang terintegrasi dengan berbagai fasilitas ini diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan mendorong perkembangan ekonomi daerah.

Keberadaan Bandar Putra akan mendukung peningkatan mobilitas penduduk, pariwisata, serta mendatangkan investasi baru yang berdampak positif terhadap perekonomian Kutim.

Menurut Noviari, proyek Bandar Putra tidak memerlukan kontrak multiyears karena sifatnya yang lebih sederhana dibandingkan proyek-proyek infrastruktur besar lainnya yang memerlukan durasi pengerjaan lama dan kebutuhan anggaran jangka panjang, seperti pembangunan jalan, pelabuhan, atau kawasan terpadu.

“MYC biasanya untuk proyek-proyek yang teknisnya kompleks dan memerlukan waktu lama. Bandar Putra ini lebih memungkinkan untuk diselesaikan dalam waktu singkat. Dengan material yang sudah siap, kami bisa mengoptimalkan anggaran perubahan untuk penyelesaian lebih cepat,” tambahnya.

Kewaspadaan dalam Pengelolaan Anggaran Daerah

Pemkab Kutim juga menegaskan bahwa keputusan untuk tidak memasukkan Bandar Putra dalam skema MYC adalah bentuk kehati-hatian dalam pengelolaan anggaran daerah.

Mengingat pentingnya menjaga kestabilan fiskal daerah, Pemkab Kutim memilih mekanisme pembiayaan yang lebih fleksibel dan sesuai dengan kondisi proyek yang ada.

Keputusan ini juga merupakan langkah nyata dalam mengelola anggaran secara lebih efisien dan tepat sasaran.

Dengan material yang sudah siap, Pemkab Kutim optimistis proyek ini bisa diselesaikan lebih cepat, yang pada gilirannya akan mempercepat pemenuhan kebutuhan fasilitas bagi warga Kutim.

“Ini juga menunjukkan komitmen kami untuk mengelola anggaran dengan hati-hati dan memastikan bahwa setiap proyek yang dibiayai sesuai dengan prioritas dan kebutuhan masyarakat,” ujar Noviari.

MYC untuk Proyek-Proyek Strategis

Sementara itu, skema MYC tetap akan difokuskan untuk proyek-proyek strategis yang memang memerlukan anggaran besar dan jangka panjang, seperti pembangunan infrastruktur jalan, pelabuhan, serta proyek-proyek lain yang memerlukan kesinambungan pembiayaan selama beberapa tahun.

“Pemerintah daerah harus bijak dalam menentukan prioritas pembangunan. Bandar Putra tetap menjadi prioritas, namun kami juga harus memastikan bahwa proyek yang masuk dalam MYC benar-benar memerlukan jangka waktu yang panjang dan biaya yang signifikan,” tegas Noviari.

Dengan demikian, meskipun tidak masuk dalam MYC, Pemkab Kutim berharap proyek Bandar Putra dapat berjalan dengan lancar, selesai tepat waktu, dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.

Pemkab Kutim juga berkomitmen untuk terus memperhatikan kebutuhan infrastruktur dan fasilitas publik yang akan mendukung pertumbuhan ekonomi dan kualitas hidup masyarakat Kutim.

Pemkab Kutim berharap bahwa dengan mengalokasikan anggaran melalui mekanisme anggaran perubahan tahun berjalan, pembangunan Bandar Putra bisa lebih cepat terlaksana. (Adv)

Back to top button