Pemkab Kutim Prioritaskan Peningkatan Jalan dalam MYC 2026–2028 untuk Pemerataan Pembangunan Daerah

DIKSI.CO, KUTIM – Pemerataan pembangunan hingga ke seluruh pelosok daerah jadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim).
Dalam penyusunan Multiyears Contract (MYC) tahun 2026–2028, sektor peningkatan dan pembukaan akses jalan ditetapkan sebagai prioritas utama.
Langkah strategis ini menjadi bukti bahwa pemerintah benar-benar mendengarkan aspirasi masyarakat, terutama yang selama ini menghadapi keterbatasan infrastruktur dasar.
Dari total 32 paket pembangunan yang diajukan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kutim, sebanyak 16 paket atau separuh dari keseluruhan usulan diarahkan khusus untuk peningkatan kualitas jalan.
Besarnya porsi tersebut menggambarkan bahwa persoalan konektivitas masih menjadi kebutuhan mendesak di berbagai kecamatan.
Plt. Kepala Bappeda Kutim, Noviari Noor, menegaskan bahwa keputusan ini bukan dibuat secara tiba-tiba, melainkan hasil evaluasi menyeluruh terhadap kondisi riil di lapangan.
Banyak wilayah, terutama di daerah pedalaman dan wilayah perbatasan administratif Kutai Timur, masih menghadapi kondisi jalan yang belum layak atau sulit dilalui saat musim hujan.
Hal tersebut berdampak langsung pada akses pendidikan, layanan kesehatan, pergerakan masyarakat, hingga kelancaran distribusi barang dari dan menuju kawasan tersebut.
“Paket terbanyak ada di sektor jalan, total 16 paket. Ini karena konektivitas antarkecamatan masih menjadi kebutuhan mendesak,” ujar Noviari, Kamis (13/11/2025).
Ia menjelaskan, proyek peningkatan jalan dalam MYC ini tidak hanya berfokus pada satu jenis pekerjaan, melainkan mencakup berbagai langkah strategis yang disesuaikan dengan kebutuhan tiap kecamatan.
Di antaranya meliputi pembukaan ruas jalan baru, peningkatan struktur badan jalan, pembangunan jalur alternatif penghubung desa dan kecamatan, hingga perbaikan kualitas jalan eksisting yang selama ini sering rusak akibat curah hujan tinggi atau aktivitas angkutan logistik.
Pemkab Kutim menyadari bahwa keberadaan jalan yang memadai bukan hanya sekadar sarana perhubungan, tetapi juga motor penggerak pertumbuhan ekonomi daerah.
Infrastruktur jalan yang baik mampu menurunkan biaya logistik, memperluas akses pasar bagi pelaku UMKM, memudahkan arus hasil pertanian dari desa ke pusat pemasaran, serta menarik minat investasi baru di kawasan strategis Kutai Timur.
Menurut Noviari, setiap paket yang diusulkan telah melalui penilaian teknis oleh organisasi perangkat daerah terkait.
Proses tersebut memastikan bahwa proyek yang masuk dalam MYC benar-benar berdasarkan urgensi kebutuhan dan memberikan dampak maksimal bagi masyarakat.
Melalui kerja sama dan pembahasan bersama DPRD Kutim, pemerintah berharap keputusan yang diambil dapat mempercepat implementasi MYC mulai tahun 2026 mendatang.
Dengan demikian, program pembangunan tidak lagi terhambat oleh proses tahunan, tetapi dapat terlaksana lebih efektif melalui skema kontrak tahun jamak.
“Dengan peningkatan jalan yang lebih terencana, pemerintah ingin memastikan masyarakat di seluruh kecamatan merasakan kemajuan yang setara,” tegas Noviari.
Ia juga menggarisbawahi bahwa akses jalan yang baik memiliki peran penting dalam pemerataan layanan publik.
Ketika masyarakat dapat menjangkau sekolah, puskesmas, kantor pelayanan administrasi, serta pusat ekonomi dengan lebih mudah, maka kualitas hidup pun meningkat secara signifikan.
“Dan, akses yang memadai bukan hanya mempermudah mobilitas, tetapi juga meningkatkan kualitas layanan publik dan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.
Pemkab Kutim berharap program prioritas sektor jalan ini dapat menjadi fondasi bagi percepatan pembangunan di berbagai sektor lainnya.
Dengan infrastruktur yang kuat, Kutim optimistis mampu menciptakan wilayah yang semakin kompetitif, inklusif, dan sejahtera bagi seluruh masyarakat. (Adv)