Selain, itu selain banjir, tanah longsor pun diakuinya juga membuat dua ruang kelas mengalami kerusakan parah.
"Temboknya itu jebol dan plafon rusak, sebenarnya ini sudah lama, tetapi ini tambah parah, karena kami takut ada korban jiwa, makanya para siswa ini kami pindahkan," bebernya.
"Nah, aula yang ada kami buatkan sekat, jadikan ruang kelas," sambungnya.
Atas kondisi saat ini pihaknya pun melakukan koordinasi kepada wakil gubernur (wagub), terkait permasalahan sekolah.
"Saya sempat komunikasi ke wagub dan disarankan membuat proposal ke Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda, kemudian disdik ke Pemerintah Kota (Pemkot) dari pemkot ke Provinsi bari mengkomuniksikan ke pusat," ungkapnya.
"Dan kami sudah berulang kali membuat proposal, tetapi tidak ada tanggapan, ya kami tidak bisa berbuat banyak. Ya, sekolah ini sangat memprihatinkan, padahal untuk prestasinya lumayan," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)