DIKSI.CO, SAMARINDA - Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 13 Jalan Kartini Kelurahan Lempake Samarinda Utara kian memprihatinkan.
Hal ini diungkapkan Kepala Sekolah SMP 13, Baharudin saat ditemui Rabu (17/6/2020) hari ini.
Dijelaskannya, ketika hujan turun dengan intensitas tinggi, kerap membuat halaman sekolah bahkan ruangan kelas tergenang setinggi lutut orang dewasa.
Hal tersebut diungkapkannya akibat dari pengupasan lahan serta aktivitas tambang yang berada disekitar sekolah.
"Jadi, kalau curah hujan tinggi, air menggenangi halaman, itu sampai masuk ke ruangan-ruangan. Ini mulai terjadi sejak pengupasan lahan itu," ujarnya.
Sejak dirinya menjabat sebagai kepala sekolah pada tahun 2017 silam, hingga saat ini sekolah hanya mendapatkan bantuan perbaikan sekali.
"Baru sekali dapat bantuan, rehab dua ruangan kelas dan penambahan toilet, itu saja, setelah itu tidak ada lagi," terangnya.
Selain, itu selain banjir, tanah longsor pun diakuinya juga membuat dua ruang kelas mengalami kerusakan parah.
"Temboknya itu jebol dan plafon rusak, sebenarnya ini sudah lama, tetapi ini tambah parah, karena kami takut ada korban jiwa, makanya para siswa ini kami pindahkan," bebernya.
"Nah, aula yang ada kami buatkan sekat, jadikan ruang kelas," sambungnya.
Atas kondisi saat ini pihaknya pun melakukan koordinasi kepada wakil gubernur (wagub), terkait permasalahan sekolah.
"Saya sempat komunikasi ke wagub dan disarankan membuat proposal ke Dinas Pendidikan (Disdik) Samarinda, kemudian disdik ke Pemerintah Kota (Pemkot) dari pemkot ke Provinsi bari mengkomuniksikan ke pusat," ungkapnya.
"Dan kami sudah berulang kali membuat proposal, tetapi tidak ada tanggapan, ya kami tidak bisa berbuat banyak. Ya, sekolah ini sangat memprihatinkan, padahal untuk prestasinya lumayan," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)