“Termasuk penangkapan tahanan yang kabur, penangkapan orang yang diduga memberikan sarana untuk kabur, pemeriksaan terhadap para petugas jaga, dan bagaimana peningkatan pengamanan ruang tahanan untuk mencegah hal serupa terjadi lagi. Kami ingin memastikan CCTV terpasang di sudut-sudut strategis dan patroli penjagaan dilakukan rutin sesuai SOP,” pungkasnya.
Sementara dikonfirmasi terpisah, Kasat Reskrim Polresta Balikpapan Kompol Muhammad Zamhuri menuturkan, pihaknya masih melakukan pencarian 3 tahanan kabur. Dirinya tak menepis adanya kemungkinan 3 napi tersebut kabur ke luar daerah.
“Masih dalam pencarian. Kalau bicara kemungkinan bisa aja (ke luar daerah). Tapi kepastian kita masih kerja keras untuk mencari,” tuturnya.
Sebelumnya, 11 orang tahanan kasus pelecehan seksual di Polresta Balikpapan kabur pada 31 Desember 2022 lalu melalui ventilasi.
Hal itu terjadi usai seorang wanita tuna rungu berinisial N yang juga istri salah satu tahanan membawakan gergaji besi.
Mereka berhasil melintasi ventilasi dengan menggunakan sarung yang diikat panjang. Sejauh ini 8 tahanan di antaranya sudah berhasil ditangkap kembali dan tiga lainnya masih dalam buruan petugas.
(redaksi)