Andi M Ishak, setelah menerima data dari pusat. Langsung melakukan klarifikasi ke Kementerian Kesehatan.
Andi mengakui, kesalahan input data bisa saja terjadi. Sebab, ada 12 lab di Indonesia yang bisa melakukan uji lab PCR, untuk memastikan adanya penularan virus atau tidak. Data update dari tiap lab inilah yang selanjutnya dirangkum oleh petugas dari Balitbangkes untuk dihimpun menjadi data lengkap, yang selanjutnya dirilis ke daerah.
"Faktor kesalahan bisa saja terjadi, akibat kelelahan luar biasa petugas lab, serta banyaknya sampel yang harus diperiksa di sana," tegas Andi.
"Makanya kewajiban kami untuk cek dan ricek data tersebut. Bila ada data yang tidak cocok, kami langsung mengklarifikasi data tersebut ke pusat," tutupnya. (tim redaksi Diksi)