Sementara pasangan Parawansa, Markus Tallo yang ditanya awak media terkait klarifikasi pengumpulan syarat dukungan pada masa perbaikan yang berlangsung beberapa waktu lalu menjelaskan, bahwa dirinya hanya ditanya beberapa pertanyaan terkait dugaan pencatutan nama berdasarkan laporan petugas verifikasi.
"Cuman ditanya sistem pengumpulan KTP, saya jawab apa adanya," ujar Markus.
Pensiunan birokrat itu menambahkan, terkait dugaan tersebut dirinya tidak mengecek karena waktunya sangat mepet untuk segera dikumpulkan.
Pengumpulan KTP itu diambil dari seluruh wilayah di Samarinda dimana metode relawan menyebar kemana saja.
Pun bila ada yang ingin disampaiakan relawan, Markus menyebut biasanya melalui sambungan telepon sejauh data diterima sebagai syarat telah mendapatkan konfirmasi silon dari KPU.
"Tidak ada informasi yang bermasalah. Saya juga kaget kalau ada masalah," ujarnya.
Pemanggilan dalam agenda klarifikasi itu diakui Markus baru pertama kali.
Dirinya menegaskan, adanya dugaan pencatutan tidak ada, dirinya hanya berpikir relawan berusaha semaksimal mungkin.
Ia pun membantah jika proses pengumpulan sayarat dukungan dilakukan melalui perantara. Seperti, suami mendukung dan membawa serta KTP istri dan anak.
"Itu tidak benar, sejauh ini kami mengikuti sesuai aturan," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)