Diskominfo Staper Kutim Maksimalkan Anggaran untuk Perluas Akses Internet Publik

DIKSI.CO, KUTIM – Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfo Staper) Kutai Timur (Kutim) terus mengoptimalkan langkah strategis untuk memperluas akses internet di wilayahnya.
Dengan kondisi geografis yang menantang dan anggaran yang terbatas, Diskominfo memilih pendekatan efisiensi sebagai kunci utama.
Kepala Diskominfo Staper, Ronny Bonar Siburian, menegaskan bahwa pihaknya menerapkan strategi “anggaran minimal, hasil maksimal” agar perluasan jaringan tetap berjalan tanpa membebani keuangan daerah.
Memprioritaskan Titik Strategis
Diskominfo Staper menetapkan fokus pada titik-titik strategis yang menjadi pusat pelayanan publik.
Kantor desa, sekolah, puskesmas, dan fasilitas pelayanan masyarakat lainnya menjadi prioritas utama.
Dengan langkah ini, Diskominfo memastikan kegiatan administrasi dan layanan kepada warga tetap berjalan lancar.
“Kami menyesuaikan dengan anggaran yang ada, memaksimalkan hasil dari dana terbatas,” ujar Ronny.
Ia menjelaskan bahwa pemerataan jaringan internet hingga mencapai seluruh pelosok Kutim memerlukan anggaran hingga ratusan miliar bahkan triliunan rupiah.
Karena itu, pihaknya menggunakan strategi realistis dengan memaksimalkan pemanfaatan dana yang tersedia.
Tantangan besar muncul dari rendahnya minat provider telekomunikasi untuk menjangkau wilayah berpenduduk jarang namun memiliki luas wilayah besar.
Kondisi ini membuat Diskominfo mengambil peran lebih aktif dalam menyediakan infrastruktur layanan internet.
Ronny menegaskan bahwa pihaknya memprioritaskan daerah yang memiliki dampak langsung terhadap pelayanan publik.
Dengan begitu, masyarakat tetap bisa merasakan manfaat konektivitas meskipun berada di wilayah yang sulit dijangkau provider.
“Provider akan susah masuk karena jumlah penduduk. Jadi kami prioritaskan titik-titik strategis dulu,” ungkapnya.
Penataan Ulang Penggunaan Kuota dan Kecepatan
Selain memperluas jaringan, Diskominfo juga melakukan penataan ulang penggunaan kuota internet di setiap titik layanan.
Tim teknis menyesuaikan penggunaan kuota dan kecepatan agar sesuai dengan kebutuhan dan tidak terjadi pemborosan.
Ronny Bonar menilai langkah ini penting karena beberapa titik layanan sering mengalami kehabisan kuota sebelum masa penggunaan berakhir.
Dengan pengaturan baru, Diskominfo memastikan pemanfaatan layanan digital berjalan lebih efisien dan merata.
“Target kami, anggaran terbatas ini bisa menghasilkan manfaat maksimal bagi masyarakat,” pungkasnya.
Diskominfo Kutim juga membuka ruang kolaborasi dengan Pemprov Kaltim dan pihak swasta.
Kolaborasi ini memberikan peluang lebih besar untuk memperluas cakupan jaringan digital secara terencana.
Melalui sinergi tersebut, Diskominfo Kutim berharap pemanfaatan anggaran terbatas tetap menghasilkan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Dengan strategi efisiensi, fokus pada titik strategis, serta penguatan kolaborasi, Diskominfo Kutim berkomitmen menghadirkan layanan publik berbasis digital yang lebih merata dan mudah diakses.
Langkah ini menjadi fondasi penting dalam mengurangi kesenjangan informasi dan memperkuat pembangunan daerah menuju Kutim yang semakin terhubung. (ADV)