Menuju Kutim Hebat 2045, Pemkab Kutai Timur Percepat Penerapan Smart City

DIKSI.CO, KUTIM – Sebagai bagian dari visi besar daerah menuju “Kutim Hebat 2045”, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim) terus mempercepat penerapan konsep Smart City.
Langkah strategis ini ditandai dengan sosialisasi program Smart City yang digelar Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfo Staper) Kutim, bertempat di Ruang Pelangi, Hotel Royal Victoria, Sangatta, Senin (10/11/2025).
Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Plt. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pamkesra) Trisno, mewakili Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman.
Dalam sambutannya, Trisno menegaskan bahwa meskipun implementasi seluruh pilar Smart City belum sepenuhnya terealisasi, Pemkab Kutim telah berhasil melaksanakan satu pilar utama, yaitu Smart Governance.
“Smart Governance menjadi fondasi awal bagi kami dalam memperkuat sistem tata kelola pemerintahan yang efektif, transparan, dan berbasis teknologi. Penerapan Smart City bukan hanya program semata, tetapi keniscayaan di tengah perkembangan zaman. Kita harus mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi dan inovasi untuk mendukung visi Kutim Hebat 2045,” ujar Trisno.
Sementara itu, Kepala Diskominfo Staper Kutim, Ronny Bonar H. Siburian, menekankan bahwa program Smart City merupakan solusi pembangunan daerah yang memanfaatkan sumber daya alam secara optimal, dengan dukungan posisi strategis Kutai Timur serta arah pembangunan industri yang terdiversifikasi dan berkelanjutan.
Menurut Ronny, keberhasilan Smart City sangat bergantung pada integrasi antar perangkat daerah, sehingga pelayanan publik dapat berjalan lebih efisien, transparan, dan responsif.
“Kami berharap seluruh pihak, termasuk sektor swasta, dapat turut berperan aktif dalam mewujudkan transformasi digital di Kutai Timur. Smart City bukan hanya soal teknologi, tetapi bagaimana teknologi itu dapat meningkatkan kualitas layanan bagi masyarakat,” jelasnya.
Program Smart City sendiri terdiri dari beberapa pilar utama, antara lain Smart Governance, Smart Economy, Smart Environment, Smart Living, Smart Society, dan Smart Mobility.
Dengan fokus awal pada Smart Governance, Pemkab Kutim telah mulai menerapkan sistem digital untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, mempercepat proses administrasi, serta mempermudah akses masyarakat terhadap informasi.
Trisno menambahkan bahwa adaptasi teknologi di lingkungan pemerintahan menjadi bagian penting untuk mendukung visi jangka panjang Kutim.
“Dengan tata kelola pemerintahan yang terbuka dan berbasis digital, kami berharap masyarakat Kutim dapat lebih adaptif terhadap perubahan teknologi, sehingga pembangunan daerah dapat berjalan secara berkelanjutan,” katanya.
Selain itu, implementasi Smart City di Kutim juga diharapkan mendorong efisiensi anggaran, meningkatkan transparansi dalam pengelolaan keuangan daerah, serta memperkuat akuntabilitas setiap perangkat daerah.
Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk membangun daerah yang cerdas, produktif, dan inovatif.
Acara sosialisasi yang digelar Diskominfo Staper tersebut dihadiri oleh sejumlah perangkat daerah terkait, perwakilan perusahaan, perbankan, serta undangan lainnya.
Forum ini juga menjadi ajang untuk memperkuat kolaborasi antar instansi, sekaligus memotivasi pihak swasta untuk turut mendukung implementasi Smart City melalui investasi dan pemanfaatan teknologi digital.
Ronny Bonar menegaskan bahwa keberhasilan Smart City di Kutim tidak lepas dari peran aktif masyarakat.
“Masyarakat harus menjadi bagian dari transformasi digital ini. Semakin cepat kita beradaptasi dan memanfaatkan teknologi, semakin besar manfaat yang dapat dirasakan bersama,” ucapnya.
Pemkab Kutim optimistis bahwa penerapan konsep Smart City akan membuka peluang baru bagi pembangunan daerah yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan adaptif terhadap perkembangan global.
Dengan langkah awal yang telah dilakukan, Kutai Timur diharapkan mampu menjadi contoh bagi kabupaten/kota lain dalam mengimplementasikan Smart City secara komprehensif.
“Kita sedang berada di jalur yang tepat menuju Kutim Hebat 2045. Implementasi Smart City menjadi salah satu pilar penting untuk mewujudkan pemerintahan yang modern, masyarakat yang adaptif, dan pembangunan daerah yang berkelanjutan. Ini bukan sekadar ambisi, tetapi kebutuhan yang harus kita realisasikan bersama,” tutup Trisno.
Diketahui, kegiatan yang akan berlangsung sehari efektif ini menghadirkan narasumber dari program studi informatika Fakultas Teknik Universitas Mulawarman yakni Prof. Dr. Hamdani dan Muhhamad Zulfaiansyah. (Adv)