Kondisi tersebut, lanjut dokter psikiater di RSJD Atma Husada Mahakam itu, diperparah dengan gangguan mental yang kerap melanda kaum lansia, yang disebabkan oleh beberapa faktor fisik, psikologi, dan psikolososial.
“Paling rentan terjadi pada lansia, terutama wanita,” jelasnya.
Untuk itu, Dradjat menyarankan orang-orang yang bekerja di tempat keramaian dan mengharuskan kontak erat dengan banyak orang, apalagi di zona merah, hendaknya tidak kontak dengan keluarganya yang lansia.
Selain dr. Dradjat, webinar yang khusus diadakan sebagai rangkaian kegiatan KKN Tematik itu juga menghadirkan Dr. dr. Arie Ibrahim, Sp.BS (K) sebagai narasumber kedua.
Pada webinar tersebut, dr Arie membawakan topik kelainan fisiologis yang terjadi pada lansia (brain pathophysiology in elderly).
Menurut dr. Arie, Indonesia menuju struktur penduduk tua (ageing population) pada tahun 2035.
“Persentase pendidik lansia pada tahun 2010 sekitar 7,56% dan diproyeksikan bisa meningkat menjadi 15,77% pada tahun 2023,” jelasnya.
Dosen pada Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman itu lantas menjelaskan bahwa lansia cenderung memiliki masalah kesehatan lebih banyak dibandingkan usia muda, seperti hipertensi, artritis, penyakit jantung, stroke, ginjal kronis, hingga kanker.
“Kondisi tersebut diperparah dengan kenyataan bahwa lansia umumnya mengidap kombinasi dari beberapa penyakit tersebut,” tambahnya.