Pemprov Kaltim putar otak menambal defisit anggaran tersebut. Angka Rp1 triliun tentunya bukan rupiah yang sedikit.
Sabani mengungkap beberapa hal akan dilakukan, salah satunya dengan mengurangi bahkan memangkas belanja di organisasi perangkat daerah (OPD).
Belanja perjalanan dinas hingga belanja barang habis pakai OPD bakal dilakukan pemangkasan.
"Ada belanja yang harus dikurangi, kami sepakat kemarin yakni belanja perjalanan dinas dan belanja barang habis pakai," kata Sabani, Kamis (2/9/2021).
Tidak berhenti sampai di situ, Pemprov Kaltim juga akan mencongkel dana Silpa 2020, sebesar Rp300 miliar menambal defisit anggaran Kaltim.
"Ada dana Silpa 2020 lalu, sekitar Rp300 miliar akan kami gunakan menutup defisit," jelasnya.
Diketahui, pada 2020 lalu Kaltim mengalami sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) sebesar Rp2,95 triliun.
Dari angka tersebut, kurang lebih Rp2 triliun telah digunakan dalam belanja APBD murni 2021.