Semisal titik koordinat lokasi pengerukan emas hitam ilegal yang di back-up perusahaan resmi, dokumentasi kegiatan aktivitasnya dan lain sebagainya.
"Ini aksi pertama untuk di ESDM ke depan akan terus kalau tidak ada tindak lanjut," imbuhnya.
Meski demikian, aksi Jamper Kaltim tadi berujung dengan dipertemukannya mereka kepada perwakilan ESDM Kaltim yang merespon tuntutan mereka dengan baik.
Kepada massa aksi, perwakilan ESDM Kaltim diketahui meminta titik koordinat yang diduga melakukan aktivitas pemback-up tersebut dan lain sebagainya.
"Bahkan kalau diminta untuk menemani kami akan temani," tegasnya.
Kata Wirawan, kekhawatiran adanya aktivitas seperti ini adalah semakin tereksplorasinya sumber kekayaan alam yang mengesampingkan aspek lingkungan dan sosial di sekitarnya.