Dengan demikian diperkenalkanlah aplikasi Sidalih 4.0 dengan verai yang terbaru.
"Harapannya tentu saja aplikasi Sidalih 4.0 ini tidak ada masalah apa-apa lagi. Dulu ada tapi ketika misalnya yang mau diupload 100 data, yang diterima hanya 10 atau 20. Akhinya yang lain menjadi terkatung-katung," ujar Noor Thoha.
"Yang jelas sekurang-kurangnya dengan Sidalih 4.0 ini dapat mengurangi kegandaan daftar pemilih itu atau setidaknya dapat meminimalir kegandaan," lanjutnya.
Selain itu, KPU Balikpapan juga menyerahkan laptop kepada 34 operator PPS dengan status dipinjamkan, yang diharapakan agar saat bekerja tidak kerepotan lagi karena tidak adanya sarana komputer.
"Setelah Pilkada selesai dilaksanakan maka semua laptop tersebut wajib dikembalikan ke KPU dan menjadi aset negara," katanya.
Pembelian laptop untuk para operator PPS tersebut menggunakan anggaran dari Pemerintah Kota Balikpapan pada Pilkada Kota Balikpapan Tahun 2020. (advertorial)