Dari tinjauan itu, Komisi III DPRD tidak menyoal proyek pembangunan tersebut yang mana sebelumnya, wakil rakyat getol mempertanyakan prosedur pembangunan yang disebut - sebut secara formal, tidak sampai ke pembahasan komisi III.
"Kami akan lakukan pengawasan pekerjaan ini secara periodik," terang Wakil Komisi III, Syarkowy V Zahri usai tinjauan.
Kemudian isu dugaan main mata komisi III dengan pemprov "dibawah meja" mengemuka di jagad maya. Warganet dengan akun bernama Ridwan menyoal sikap wakil rakyat yang tidak konsisten.
"Ada apa dengan wakil rakyat yang terhormat. Sebelum tinjauan keras bersuara. Setelah ke lokasi mengakui kehilafan kalau pembahasan RS Korpri pernah dibahas tahun 2020," tulis Ridwan kecewa.
Ia berkometar jika berubahnya sikap wakil rakyat yang membidangi infrastruktur itu mau melunak, lantaran dijanjikan dana Rp 100 miliar untuk anggaran aspirasi bagi wakil rakyat. (*)