Ia mengatakan, pihaknya mendorong agar percepatan pembangunan flyover di kawasan itu bisa direalisasikan. Selain menjadi solusi untuk mengurai kemacetan, tujuannya juga untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan serupa kembali terulang.
“Karena satu, syarat dari ketinggian jalan itu minimal 10 persen. Itu kan sudah sangat tinggi. Dan selalu ada kecelakaan tiap tahun,” kata Masud, diwawancara awak media beberapa waktu lalu.
Sepuluh persen tersebut, jelasnya, merupakan aturan maksimal ketinggian jalan.
“Ya, 10 persen itu maksimalnya. Aturannya memang begitu,” tegas Masud.
Menurut dia, pembangunan flyover merupakan solusi terbaik yang bisa dilakukan jangka panjang. Seperti diketahui pula, penyumbang kemacetan di daerah tersebut juga diakibatkan adanya pasar yang meluber ke badan jalan. “Kami harap PUPR bisa segera mewacanakan hal tersebut,” ujarnya.
Kemudian, hal itu juga akan mengatasi permasalahan yang akan ditimbulkan saat jalan tol Balikpapan-Samarinda, beroperasi penuh.
“Kami menginginkan ada jalan alternatif. Apalagi jalur tol juga lewat sana kan? Mudah-mudahan PUPR bisa melaksanakan,” tutup Mashud. (tim redaksi Diksi)