DIKSI.CO, SAMARINDA – Sorotan muncul untuk kawasan Gunung Manggah di ruas Jalan Otto Iskandardinata, Kelurahan Sungai Dama, Samarinda Ilir.
Pasalnya, sebuah truk besar lagi-lagi “terperosok” di tanjakan dengan kemiringan mencapai 40 derajat tersebut.
Beruntung peristiwa yang terjadi awal pekan lalu tidak merenggut korban jiwa. Namun sebuah rumah di sisi kanan dari arah Pasar Sungai Dama hancur tertabrak “pantat” truk.
Kejadian serupa kerap terulang di ruas ini. Setelah Jembatan Mahkota II bisa dilintasi kendaraan sejak awal 2017 silam, ruas jalan ini memang mengalami peningkatan volume kendaraan.
Kemacetan terjadi saban waktu. Padahal, sebelum Jembatan Mahkota II beroperasi, ruas jalan ini memang menjadi biang macet. Kini, beban jalan tersebut semakin berat.
Berbagai solusi sudah ditawarkan Pemkot Samarinda. Pengawasan dan sumbangsih gagasan juga sudah disampaikan sejumlah kalangan. Namun itu belum berhasil mengatasi sejumlah masalah.
Calon wali kota Samarinda nomor urut 2 Andi Harun mengingatkan kepada Pemkot Samarinda dan Pemprov Kaltim bahwa di ruas ini pernah ada rencana untuk membangun flyover. Wacana ini justru dilontarkan Sekprov Kaltim Rusmadi kala itu, yang kini justru menjadi calon wakil wali kota Samarinda, pendamping Andi Harun.
“Pembangunan flyover di Sungai Dama sudah menjadi keharusan. Dulu pernah ada wacananya. Bahkan sampai ke DPRD Kaltim. Tapi tidak ada tindaklanjutnya. Karena itu, ke depan program ini akan kami perjuangkan,” kata AH, sapaan akrabnya.
Kata AH, pembangunan flyover di Sungai Dama memang harus menggunakan APBD Kaltim. Alasannya, flyover tersebut juga menjadi akses menuju Kecamatan Anggana dan sekitarnya yang masuk wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).