Jumat, 3 Mei 2024

Juni Ini, Investor Korea Selatan Bakal Tinjau Samarinda untuk Investasi Air Bersih dan Pengelolaan Sampah 

Koresponden:
diksi redaksi
Rabu, 2 Juni 2021 11:45

Walikota Samarinda, Andi Harun/ IST

"Pimpinan perusahaan tersebut adalah jaringan dan sudah mengenal cukup lama, yang dua bulan lalu saya hubungi via telepon untuk tujuan mengundang investasi di Samarinda. Maaf identitas perusahaan belum saya publish karena kerjasama resmi belum dilaksanakan walaupun malam tadi persetujuan lisan. Di samping sesuai regulasi di Indonesia, investasi PMA di daerah wajib mendapatkan persetujuan Kemendagri RI dan DPRD setempat," jelasnya. 

Dalam postingannya, ia juga jelaskan alasan mengarahkan investor lakukan investasi di dua sektor itu, yakni sampah dan air bersih. 

"Jawabannya simpel bahkan mungkin sahabat semua juga memahami mengapa terlebih dahulu saya arahkan ke kedua sektor tersebut, diantaranya:

1. Perumdam Tirta Mahakam (PDAM) Samarinda masih memerlukan dana puluhan milyar untuk jangka pendek dan ratusan milyar untuk jangka panjang bagi penyelesaian IPA Sungai Kapih, Pengembangan kapasitas, dan Pembangunan IPA baru lainnya serta peremajaan infrastrukturnya. Termasuk upaya kita menuju digitalisasi tata kelolah air bersih Samarinda untuk jangka menengah dan panjang. Bukankah semua tahu soal pelayanan air bersih secara bergilir ? Juga semua tahu ada 14 ribuan calon pelanggan baru yang belum bisa dilayani ? Termasuk semua tahu kalau masalah kekeruhan air belum bisa juga tuntas, pokoknya semuanya tahu masalah air bersih kita. Tak mungkin dengan keinginan perbaikan pelayanan bagi masyarakat semua bertumpu pada APBD, apalagi masih dalam situasi pandemi COVID-19-peran investasi sangat strategis dan vital bagi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi kita.

2. Samarinda akan membangun TPA baru karena saya sudah memutuskan akan menutup dan memindahkan TPA Bukit Pinang-belum lagi kita butuh armada roda 3 untuk alat transprtasi angkutan sampah dari lingkungan RT ke TPS, penambahan armada mobil utk angkutan dari TPS ke TPA, dan demikian tak kalah pentingnya kebutuhan akan industri pengolahaan sampah yang berkelanjutan (sustainable process). Bisa dibayangkan kita butuh uang sangat besar, mustahil semua bisa didanai oleh APBD Kota Samarinda, sehingga kerjasama B (business) to B (business) atau G (government) to G (government) dengan pihak swasta atau global fundraising akan sangat membantu.

3. Untuk bidang lain di luar urusan air bersih dan sampah kini tengah kami desain platform-nya dan juga menjajaki jaringan investasi swastanya," demikian penjelasan Andi Harun. (tim redaksi Diksi) 

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait
breakingnews