Semua lembaga survei mengumumkan quick count tentang kemenangan Jokowi di angka yang beragam. LSI Denny JA menunjukkan selisih paling kecil, dengan real count atau rekapitulasi nasional KPU dalam Pilpres 2019, sekitar 0,12%.
Menurut Denny JA, hasil quick count lembaganya itu bukan rekor terbaik LSI.
"Di tahun 2010, LSI pernah memperoleh rekor MURI karena selisih quick count di Pilkada Sumbawa NTB, 2010, adalah 0,00%. Atau hasil quick count sama persis dibanding hasil KPUD yang diumumkan 14 hari kemudian," katanya.
Denny JA menambahkan, sekali lagi publik diberikan pengalaman.
"Betapa ilmu pengetahuan dapat membantu kita mengetahui hasil pemilu 250 juta populasi begitu cepat. Hanya dalam waktu 3 jam setelah TPS ditutup, hasil quick count membantu tahu siapa yang menang. Terbukti hasil quick count menyerupai hasil real count sebulan kemudian," ujarnya.
"Mereka yang membawa LSI Denny JA, juga lembaga quick count lain ke polisi, menuduh kami membohongi publik, kembali tertolak oleh hasil real count KPU," kata Denny JA. (*)