Sabtu, 23 November 2024

Unggulkan Andi Harun-Rusmadi di Pilkada Samarinda 2020, Seberapa Akurat Quick Count LSI Denny JA?

Koresponden:
diksi redaksi
Jumat, 11 Desember 2020 14:0

Ilustrasi quick count/ IST

DIKSI.CO, SAMARINDA - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA bekerja sama dengan Jaringan Informasi Publik (JIP) berikan rilis quick count untuk Pilkada Samairnda 2020. 

Dari hasil quick count LSI Denny Ja itu, diketahui paslon Andi Harun - Rusmadi meraih 35,64 persen suara. Unggul dari paslon Zairin Zain-Sarwono 34,30 persen. Sementara paslon Barkati-Darlis sekitar 30,06 persen.

"Data sudah masuk 100 persen. Paslon nomor 2 (Andi Harun - Rusmadi) unggul tipis dengan paslon nomor 3 (Zairin Zain-Sarwono). Selisih berkisar 1,34 persen," ungkap Peneliti LSI Denny JA, Fadli Fakhri Fauzan, Rabu (9/12/2020) lalu. 

Lantas seberapa akurat quick count LSI Denny JA? Publik bisa mengambil sample dari hasil quick count sebelumnya yang terpublish di media elektronik. 

Dikutip dari Gatra.com, Quick Count atau hitung cepat Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA dinilai paling akurat dalam pemilihan calon presiden (Capres) 2019 dibanding hasil hitung cepat yang dilakukan oleh sejumlah lembaga survei di Indonesia.

Hal ini bisa dilihat dari perbandingan quick count dan real count pada Pilpres 2019 lalu. Saat itu, LSI Denny JA juga ambil bagian dengan merilis hasil quick count

Pada hari pencoblosan, 17 April 2019 itu, ada sebelas lembaga survei yang mengumumkan quick count, mulai dari LSI Denny JA, SMRC, Polltracking, Indikator, Indo Barometer, Charta Politica, Cyrus-CSIS, Median, Litbang Kompas, hingga Vox Populasi.

Semua lembaga survei mengumumkan quick count tentang kemenangan Jokowi di angka yang beragam. LSI Denny JA menunjukkan selisih paling kecil, dengan real count atau rekapitulasi nasional KPU dalam Pilpres 2019, sekitar 0,12%.

Menurut Denny JA, hasil quick count lembaganya itu bukan rekor terbaik LSI.

"Di tahun 2010, LSI pernah memperoleh rekor MURI karena selisih quick count di Pilkada Sumbawa NTB, 2010, adalah 0,00%. Atau hasil quick count sama persis dibanding hasil KPUD yang diumumkan 14 hari kemudian," katanya.

Denny JA menambahkan, sekali lagi publik diberikan pengalaman.

"Betapa ilmu pengetahuan dapat membantu kita mengetahui hasil pemilu 250 juta populasi begitu cepat. Hanya dalam waktu 3 jam setelah TPS ditutup, hasil quick count membantu tahu siapa yang menang. Terbukti hasil quick count menyerupai hasil real count sebulan kemudian," ujarnya.

"Mereka yang membawa LSI Denny JA, juga lembaga quick count lain ke polisi, menuduh kami membohongi publik, kembali tertolak oleh hasil real count KPU," kata Denny JA. (*) 

 

Tag berita:
Berita terkait
breakingnews