DIKSI.CO, SAMARINDA - Ratusan pekerja tambang batu bara PT Batuah Energi Prima (BEP) menunggu kepastian jawaban dari Kapolres Kutai Kartanegara (Kukar) di depan Mapolresta Kukar.
Dari pantauan di lokasi, para karyawan memilih bertahan di lokasi aksi unjuk rasa sampai permintaan mereka dipenuhi.
Salah satunya peserta aksi, Erfan yang berposisi di bagian produksi mengatakan, sejak jalur Hauling ditutup oleh oknum preman dirinya tidak lagi bekerja.
"Setiap hari kami hanya turun ke perusahaan, tidak ada kegiatan. Kami ingin jawaban bisa mencari nafkah, kalaupun di luar ranah pihaknya. Silahkan polisi bekerja," ujar Erfan saat diwawancara disela istirahat aksi.
Sementara itu, selama berjalan aksi dijaga ketat oleh puluhan aparat Polres Kukar. Mediasi ditawarkan Polres Kukar melalui Kabag Ops, AKP M Aldy Arjasatya untuk beradensi secara perwakilan dan menampung aspirasi para buruh.
"Kami akan tindak lanjuti. Mungkin nanti lebih jelasnya bagaimana akan kita jelaskan di dalam. AKP Dedik Santoso akan menjelaskan terkait persoalan tersebut," tuturnya terpisah.