“Kabag Ekonomi segera jadwalkan agar kita bisa melaksanakan Rakor terkait pengendalian inflasi dan jadwalkan operasi pasar dalam waktu dekat untuk melihat kondisi harga kebutuhan pokok di pasar tradisional maupun modern,” ujar Andi Harun.
Sementara itu, Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Kota Samarinda Yuyum Puspitaningrum mengatakan, kendati harga BBM naik, tapi harga kebutuhan pokok di Kota Samarinda masih dalam tahap terkendali khususnya di pasar-pasar tradisional.
“Buktinya per 30 Agustus 2022 di Kota Samarinda justru malah mengalami deflasi yakni di angka minus 0,20 persen,” jelasnya.
Meski demikian, ia menyebut harus tetap waspada, karena informasi dari kepala Dinas Perdagangan harga telur di beberapa pasar mulai naik, seperti di pasar Merdeka harga telur sudah mencapai Rp28 ribu per 10 butir dan cabai per kilo sudah mencapai Rp60 ribu dari harga sebelumnya Rp47 ribu.
“Penting bagi Pemkot untuk segera mencari strategi agar kenaikan harga tidak diikuti oleh kebutuhan pokok lainnya,” ucap Yuyum. (Advertorial)