DIKSI.CO, SAMARINDA - Presiden Jokowi meminta kepala daerah untuk turun tangan mengendalikan inflasi dan membantu warga yang terdampak akibat dari kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) .
Hal itu disampaikan Presiden Jokowi secara virtual yang dihadiri Kepala Daerah se-Indonesia, Senin (12/9/2022).
“Pemerintah daerah dan pusat harus bisa bekerjasama dalam menyelesaikan permasalah sosial akibat kenaikan BBM, kerjasama seperti waktu kita bersama-sama menyelesaikan permasalahan Covid 19,” ucap Presiden Jokowi.
“Ingat hati-hati dengan kata inflasi, sekarang negara besar mulai ketakutan dengan inflasi. Saya targetkan daerah bisa menurunkan inflasi hingga di bawah 5 persen,” lanjutnya.
Menindaklanjuti arahan presiden tersebut, usai pertemuan secara virtual, Wali Kota Samarinda Andi Harun meminta untuk digelar rapat koordinasi (Rakor) bersama sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).
“Kabag Ekonomi segera jadwalkan agar kita bisa melaksanakan Rakor terkait pengendalian inflasi dan jadwalkan operasi pasar dalam waktu dekat untuk melihat kondisi harga kebutuhan pokok di pasar tradisional maupun modern,” ujar Andi Harun.
Sementara itu, Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Kota Samarinda Yuyum Puspitaningrum mengatakan, kendati harga BBM naik, tapi harga kebutuhan pokok di Kota Samarinda masih dalam tahap terkendali khususnya di pasar-pasar tradisional.
“Buktinya per 30 Agustus 2022 di Kota Samarinda justru malah mengalami deflasi yakni di angka minus 0,20 persen,” jelasnya.
Meski demikian, ia menyebut harus tetap waspada, karena informasi dari kepala Dinas Perdagangan harga telur di beberapa pasar mulai naik, seperti di pasar Merdeka harga telur sudah mencapai Rp28 ribu per 10 butir dan cabai per kilo sudah mencapai Rp60 ribu dari harga sebelumnya Rp47 ribu.
“Penting bagi Pemkot untuk segera mencari strategi agar kenaikan harga tidak diikuti oleh kebutuhan pokok lainnya,” ucap Yuyum. (Advertorial)