"Sebenarnya kartu kuning itu kalau ada yang demam akan diperiksa oleh dokter kami. Menggunakan kartu kuning itulah akan kami lakukan pendataan tanda-tanda gejala. Ketika kartu kuning itu ada yang demamnya tinggi ataupun ada yang batuk-pilek, kemudian kartu ini akan dikirim ke Dinas kesehatan (Dinkes) Kaltim sebagai notifikasi," jelasnya.
Tahap selanjutnya, Dinkes Kaltim akan mengirim data yang tersebut ke Dinkes di setiap kabupaten/kota.
"Nanti Dinkes Kaltim kirim lagi ke Dinkes kota, misalnya Samarinda, maka Dinkes Samarinda yang akan mem-follow up," ujarnya.
Terkait hasil pemeriksaan, hingga akhir kegiatan belum ditemukan ada penumpang yang mengalai demam atau gejala-gejala Covid-19.
"Sementara hari ini belum ada ni yang demam, sampai saat ini," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)