Pendekatan yang dimaksud Telkomsel adalah komitmen Netflix untuk serius dapat diterima masyarakat Indonesia.
Langkah Netflix itu seperti menyediakan tools untuk pembatasan akses atas tayangan sensitif dan ketidaksesuaian umur bagi pelanggan (parental control).
Ada juga mekanisme untuk penanganan keluhan pelanggan dan bersedia menyelesaikan keluhan dari pemerintah atau regulator dalam waktu 24 jam.
Keputusan ini mengakhiri blokir Telkom Group kepada Netflix yang berlangsung sejak Januari 2016.
Kala itu, blokir disebabkan oleh kebijakan konten yang tidak disepakati antara Netflix dan Telkom, termasuk soal take down policy hingga keamanan konten.
Netflix sendiri pernah melakukan take down konten di beberapa negara, karena pemerintah setempat menilai konten itu tidak pantas.
Netflix juga memperketat fitur parental control yang membuat akun anak tidak bisa membuka konten dewasa, bahkan orang tua bisa mengunci judul konten yang tidak bisa dibuka oleh akun anak.
Kerja sama Telkom dan Netflix mulai mencuat pada akhir April 2020, setelah Hooq, salah satu layanan streaming video yang didukung Telkom, mengumumkan penutupan layanan selamanya.
Hooq sendiri merupakan salah satu pesaing Netflix di kawasan Asia Tenggara. Penutupan layanan Hooq kemudian disusul oleh akuisisi iFlix, yang juga merupakan mitra Telkom, oleh raksasa teknologi China Tencent baru-baru ini.