Guna menekan kebocoran PAD dari sektor THM, Suparno mengajak Pemkot Samarinda dan pelaku usaha THM untuk bekerja sama.
"Ini masa oandemi, mungkin semua pendapatan menurun. Solusinya ya semua pihak harus mencari jalan tengah. Pemkot mungkin bisa memberikan tenggat waktu pengurusan perizinan, dan pengusaha betul-betul mengurus ijinnya. Tapi kalau sudah diberikan waktu namun tidak diurus juga, ya tutup aja sekalian," lanjut politisi Partai Amanat Nasional ini.
Suparno berharap Pemkot dan pengusaha bisa bersinergi guna meningkatkan PAD Samarinda.
"Ya kita maunya semua pihak bergandengan. Tidak ada yang merasa dirugikan. Jadi pebisnis bisa melakukan bisninya dengan tenang, Pemerintah juga menikmati hasilnya melalui PAD yang signifikan," pungkas Suparno. (advertorial)