Ismed Kusasih menyebut dari sejumlah angka tersebut seluruhnya negatif Covid-19, dan tidak ditemukan adanya transmisi lokal di Samarinda.
"Kami akan tetap konsisten untuk melaksanakan rapid dan swab massal di beberapa titik di Samarinda terutama titik perkumpulan masyarakat, fasilitas publik, dan pusat keramaian lainnya. Hingga saat ini sudah 5125 orang yang mengikuti tes swab massal dan 9187 orang yang mengikuti rapid dengan IFA massal," kata Ismed, Senin (13/7/2020).
Terlebih menurut Ismed Kusasih, saat ini Samarinda berpotensi untuk masuk pada gelombang epidemik selanjutnya.
Bahkan bila kondisi terparah bisa mengakibatkan terjadinya puncak gelombang kedua.
"Seminggu terakhir, Samarinda mendapatkan kasus positif yang didominasi dari warga luar Samarinda dan warga Samarinda yang baru pulang bepergian dari daerah lain, terutama daerah dengan tingkat kasus yang tinggi yaitu Jawa Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan," jelasnya.
Untuk itu, Dinkes Samarinda ke depan kembali memperketat pelaksanaan tes massal di beberapa lokasi, dengan potensi berkumpul orang tinggi.
"Saat ini dinkes sedang fokus untuk memutus rantai penularan. Bagi masyarakat Samarinda, perlu diketahui bahwa yang terpenting sekarang memutus rantai penularan, bukan siapa yang tertular," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)