DIKSI.CO, SAMARINDA - Sebagai ibu kota provinsi yang sebentar lagi akan menjadi kota satelit ibu kota negara (IKN), posisi Samarinda sangat strategis. Ke depan, kota berpenduduk 900 ribu jiwa ini bisa upayakan untuk menggantungkan perekonomiannya di sektor pariwisata.
Sayangnya, sektor ini seperti belum tergarap maksimal oleh pemerintah kota. Beberapa tempat kunjungan wisata atau destinasi yang ada justru dibangun oleh kalangan swasta. Sebaliknya, peran pemerintah dalam mendukung hal tersebut masih terbilang kurang.
Contoh nyata adalah keberadaan wisata puncak. Di Samarinda, sejak setahun terakhir banyak bermunculan destinasi wiswata dengan menjual view dari ketinggian. Ambil contoh puncak di Gunung Steling, Selili dan puncak di gunung RCTI, di perbatasan Palaran dan Samarinda Seberang.
Dua destinasi ini muncul sebelum Bukit Batu Putih di Bukit Pinang, Samarinda Ulu, eksis terlebih dahulu.
Beberapa puncak tersebut sudah kerap dijadikan tempat prawedding dan pembuatan video. Menurut AH, sapaan akrab Andi Harun, masyarakat perlu didukung dan peran pemerintah harus lebih maksimal agar keberadaan destinasi puncak ini memberikan nilai lebih bagi Samarinda.