DIKSI.CO, SAMARINDA - Sistem zonasi pada proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) menuai protes dari para orang tua calon murid. Sistem zonasi dianggap para orang tua menjadi beban saat ingin mencari sekolah untuk anak-anak mereka.
Sebab itu, beberapa waktu lalu, belasan orang tua berinisiatif mendatangi kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda.
Mereka menyampaikan protes dimana anak mereka terancam tidak dapat bersekolah diajaran baru tahun ini akibat sistem zonasi tersebut.
Kejadian ini terjadi di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 20 di Kelurahan Bukuan, Kecamatan Palaran.
Permasalahannya karena sekolah tersebut mengurangi kuota penerimaan siswa baru.
Menanggapi hal tersebut, Dekan FKIP Universitas Mulawarman Prof Amir Masruhim memberikan komentar.