"Sebenarnya kalau dari ketinggian, semak belukar yang tinggi pun dikira ada RTH di sana," kata Aviv seperti dilansir dari Samarinda Pos.
Nah, menurut AH, hal pertama yang harus dilakukan adalah menyelaraskan data RTH terlebih dahulu. Hal ini penting, agar program yang pihaknya susun akan mampu mewujudkan target yang dimaksud.
“Kalau datanya tidak akurat, bagaimana kita mau menyusun program. Target harus terukur. Sehingga program berjalan sedetail mungkin,” paparnya.
Sejuah ini, Pemkot Samarinda telah membangun sejumlah taman di pusat kota. Salah satu tujuannya juga untuk menyelaraskan program RTH tersebut.
Menurut AH, program ini perlu diapresiasi. Tapi bukan berarti tidak perlu dievaluasi. Berdasarkan catatannya, beberapa pembangunan taman di Samarinda harus dikritisi. Sehingga antara harapan dan realitas di lapangan berjalan beriringan.
“Karena banyak taman yang setelah dibangun kondisinya justru kumuh. Kan, kasihan uang rakyat. Taman yang ada harus benar-benar memberikan manfaat banyak bagi masyarakat luas,” pungkas AH. (tim redaksi Diksi)