Dikatakan, ketika alat pengadaan sudah datang pelaksanaan rapid test nanti dilaksanakan hanya untuk orang-orang (yang) dalam pemantauan (ODP) dan yang memiliki riwayat kontak dengan pasien positif.
"Kalau (alat) rapid test datang yang diprioritaskan itu ODP terus yang memiliki kontak dengan yang positif. Itu pasti kami rapid. Intinya kami cegah terjadinya transmisi lokal," ucapnya
Sebelumnya, Walikota Samarinda Syaharie Jaang mempertegas bahwa rapid test yang akan dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) bukan secara masal namun dalam jumlah besar.
"Jadi bukan massal, banyak tetapi secara terbatas. Ada odp (orang dalam pemantauan) tertentu sesuai pertimbangan dari tim medis kesehatan untuk dirapid tes," kata Jaang, Senin (20/4/2020) lalu. (tim redaksi Diksi)