Jumat, 22 November 2024

Soal Pipa Gas Bocor di Lempake, Pertamina Masih Hitung Kerugian

Koresponden:
Muhammad Zulkifly
Kamis, 6 Agustus 2020 11:50

FOTO : Proyek pipanisasi PLN GG Tanjung Batu yang berujung insiden bocornya pipa gas milik Pertamina EP Asset 5 Sangasanga Field menjadi tanggungjawab penuh pihak kontraktor/Diksi.co

DIKSI.CO, SAMARINDA - Aroma amonia dari kebocoran pipa gas Pertamina di Jalan Rejo Mulyo, RT 32, Kelurahan Lempake, Kecamatan Samarinda Utara kini telah mereda.

Warga kini bisa kembali beraktivitas seperti biasa.

Namun, untuk jaring gas (jargas) Handil Nilam, Kecamatan Muara Badak - Tanjung Batu, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kukar itu masih belum diperbaiki sepenuhnya.

Untuk sementara aliran gas dihentikan PT Pertamina EP Asset 5 Sangasanga Field. 

Insiden bocornya jargas saat proyek pipanisasi PLN Gas dan Geothermal Samarinda (PLN GG) Tanjung Batu bermula saat proyek pipanisasi berdiameter 16 inchi.

Rencananya, pipanisasi PLN GG itu akan dipasang bersisian dengan jargas milik Pertamina EP Sangasanga. 

Legal and Relation Assistant Manager Pertamina EP Field Sangasanga, Frans Hukom, meminta PT Hutama Karya Moeladi (HKM) yang merupakan kontraktor dari PLN GG, untuk bertanggung jawab.

Dua karyawan PT HKM pun sempat dijemput polisi setelah bucket excavator mengenai jargas yang dibangun sejak tahun 1998 itu. Termasuk operator alat berat.

"Besok (hari ini) kami akan diskusi dengan PLN GG dan HKM untuk teknik penggantian sekaligus membicarakan ganti kerugian yg harus dibayarkan oleh pihak HKM," kata Frans, Kamis (6/8/2020) sore tadi. 

Ditanya soal kerugian yang diterima Pertamina EP Asset 5 Sangasanga Field, Frans belum bisa merincikan.

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait
breakingnews