"Kami meminta kepada KPA (Kuasa Pengguna Anggaran) kiranya diberitahukan kontraktor harus ada di lokasi setiap hari," katanya.
"Kegiatan pembangunan Industri Tahu Tempe ini menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK). Kita tidak tahu jumlahnya karena kontraktornya tidak ada," Lanjutnya.
Selain itu ia meminta kepada pihak Konsultan untuk menegur Kontraktor, dan meminta agar proses pelaksanaan di lapangan terdokumentasikan dengan baik.
Lanjut Haris meminta agar tidak segan memberi surat teguran bila pelaksana kerja tak sesuai dengan rencana dan arahan Konsultan.
"Yang kami sesalkan adalah dinas tersebut seharusnya diawasilah karena dia dibayar semua ini," pungkasnya. (advertorial)