Apalagi, ujarnya, sampai membiarkan anggota keluarganya, terutama pemilih pemula (anak-anaknya) yang berhak memilih, tapi tidak ikut ke Tempat Pemungutan Suara (TPS).
“Jangan sampai hanya bapak-bapaknya saja yang ke TPS, sementara ibu-ibu dan anak-anaknya tidak memilih. Itu sangat disayangkan,” pintanya.
Selain itu, ia juga mengapresiasi sosialisasi yang dilakukan oleh penyelenggara Pemilu (KPU), yang bertujuan untuk meningkatkan partisipasi pemilih.
Ia berharap partisipasi masyarakat, termasuk pemilih pemula, bisa mencapai angka yang tinggi dan menunjukkan kesuksesan pesta demokrasi.
“Partisipasi masyarakat, khususnya kaum perempuan, ibu-ibu, dan pemilih pemula, adalah indikator keberhasilan Pemilu 2024,” pungkasnya. (*)