Meski begitu, seharusnya Indonesia juga bisa secara mandiri ikut memasarkan produk film lokal, baik untuk meraih penonton domestik maupun luar negeri.
“Idealnya memang kita memiliki aplikasi sejenis (Netflix) khusus film lokal. Tapi kalaupun harus menerima Netflix artinya harus ada manfaat yang bisa kita dapatkan,” kata Heru, saat dihubungi secara terpisah.
Misalnya, lanjut Heru, bisa dengan menyediakan kanal khusus untuk film lokal, atau juga membantu mendorong produksi film lokal dengan kualitas internasional dan dapat dinikmati secara global.
Kualitas film memang beragam. Bisa menggandeng budayawan, tokoh film senior atau yang berprestasi, untuk mengkurasi film lokal. Sebab, kalau kualitas asal, dikhwatirkan ada kesan Indonesia tidak bisa buat film bagus.
“Kita harus meniru Korea yang kini film nya merambah ke mana-mana bahkan meraih Oscar, sehingga pada saatnya film Indonesia akan menjadi kiblat film dunia juga,” tandas Heru. (*)
Artikel ini telah tayang di sindonews.com dengan judul "Jika Film Lokal Banyak Masuk Netflix, Berdampak Positif bagi Industri Film Nasional", https://autotekno.sindonews.com/read/94908/207/jika-film-lokal-banyak-masuk-netflix-berdampak-positif-bagi-industri-film-nasional-1594224439