Diketahui, belasan mahasiswa ini melakukan gelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi II DPRD Kaltim yang dipimpin Baharuddin Demmu selaku anggota Komisi II.
Dalam RDP ini, para legislatif di DPRD Kaltim pun pasalnya turut mempertanyakan transparansi panitia seleksi direksi perusda.
Sebab kecurigaan itu dikarenakan selama ini para anggota DPRD Kaltim hanya diberi daftar nama pelamar dan tanggal lahirnya saja. Sejatinya latar belakang para pelamar juga harus disertakan, sebab untuk menjaring para calon potensial se efektif mungkin.
"Saya Kira ini bukan transparan namanya," keluhnya.
Baharuddin pun menyampaikan kalau DPRD Kaltim telah menjalankan fungsinya dengan beberapa kali melakukan pemanggilan kepada pihak perusda. Namun para perwakilan perusda lebih banyak mengisi absen kekosongan alias tak memenuhi undangan DPRD Kaltim.
"Ke depannya pasti kami panggil lagi. Kalau tidak datang namanya pembangkangan ini," tegas Baharuddin. (tim redaksi Diksi)