"Permasalahan ini bukan baru, sejak lama akses air bersih ini memang menjadi kendala," kata Edwin, sapaan akrabnya, Ketua Komisi III DPRD Paser.
Edwin menyampaikan, saat RDP berlangsung, Polnes memberikan solusi dengan memanfaatkan air danau atau bendungan yang ada di kawasan MAN IC Paser.
Hasil riset mereka menunjukkan jika air tersebut dapat digunakan.
"Polnes telah melakukan riset dan berhasil, kami bersyukur ada solusi alternatif terkait permasalahan tersebut," ucapnya.
Ia meminta perusahaan tambang PT Kideco Jaya Agung dapat memberikan dana CSR untuk bisa mengalirkan air danau tersebut ke MAN IC Paser.
Namun demikian, PT Kideco belum bisa memberikan keputusan karena banyak persyaratan yang mesti dilengkapi terlebih dahulu.
Edwin menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan air bersih saat ini, pihak sekolah menggunakan dari Perumdam Tirta Kandilo.
Namun biaya tagihannya, mencapai Rp20 sampai Rp27 juta per bulan jika kegiatan belajar mengajar berlangsung atau hari normal.