Ia menjelaskan bahwa acara ini dirancang untuk membangun relasi internasional melalui berbagai event kebudayaan.
"Harapan kami adalah agar rangkaian acara ini bisa sukses, terutama dari segi partisipasi masyarakat yang diharapkan untuk hadir dan terlibat aktif," ucapnya.
Ia mengatakan meskipun acara ini dihadiri oleh enam dari sepuluh negara yang dijadwalkan, tantangan besar yang dihadapi adalah masalah tiket.
"Kami menghadapi kendala terkait tiket yang sangat mahal. Ini terutama terjadi pada delegasi dari India, di mana harga tiket menjelang Agustus mengalami kenaikan signifikan," jelasnya.
Menurutnya, evaluasi dan perbaikan untuk acara mendatang akan menjadi fokus utama, termasuk penyesuaian dalam aspek logistik dan biaya.
Meskipun ada beberapa tantangan, Ririn mengungkapkan optimismenya terhadap dampak positif acara ini.
"Kami yakin bahwa kegiatan ini bisa menggerakkan berbagai sektor, terutama ekonomi kreatif. Acara ini juga memberikan kesempatan untuk memperkenalkan berbagai fasilitas transportasi dan pariwisata di Kaltim," ujarnya.
(*)