Namun pihaknya mengembalikan keputusan kepada orang tua murid SD jika ingin anaknya mengikuti PTM atau tidak.
"Tapi ini tergantung masalah keyakinan orang tuanya, mereka lebih srek kalau anaknya juga di vaksin, Tapi kalau SD nanti kita kembalikan ke sistem," katanya.
Disdikbud Balikpapan pun memberikan pilihan sistem pembelajaran nantinya dengan cara mengkombinasikan PTM dan dalam jaringan (daring).
"Pertama tidak murni PTM, jadi ada kombinasi antara PTM dan daring. Yang kedua itu kita serahkan kembalikan ke orang tuanya yang mau anaknya PTM ya PTM, kalau mau daring ya daring," lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, vaksinasi pelajar telah mencapai cakupan di atas 20%, yang telah dibantu pelayanannya oleh Badan Intelejen Nasional (BIN), Polda Kaltim, Dinas Kesehatan Balikpapan, puskesmas, dan instansi lainnya. (tim redaksi Diksi)