DIKSI.CO, BONTANG - Pemerintah Kota Bontang telah menjadikan hotel Grand Mutiara atau ex hotel Oak Tree menjadi tempat karantina bagi mereka yang berstatus orang tanpa gejala (OTG) dan memiliki resiko tinggi dalam penyebaran corona virus disease (Covid-19).

Dari pantauan di lokasi, beberapa petugas nampak berjaga tepat di lobby hotel. Memang suasana terlihat sepi, tidak ada satupun pengunjung yang lalu lalang di hotel tersebut.

"Kami jaga disini, tidak boleh ada yang masuk. Kami pun tidak tahu mereka yang ada didalam, tupoksinya kan kami berjaga. Cuma orang dinkes saja yang masuk, itupun pakai APD lengkap," ujar salah satu petugas BPBD yang berjaga.

Dari keterangan yang didapat, petugas gabungan terdiri dari 4 tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), 1 orang Satpol PP, 1 TNI, dan 2 Tim medis dari Dinas Kesehatan ada di lokasi. Sementara khusus kepolisian, akan bergantian menjaga malam harinya.

"Yang jelas 24 jam penjagaannya. Kami dibagi menjadi 3 shift. Setiap 8 jam ganti petugas," ucap Dedik yang merupakan anggota BPBD.

Nila, salah satu admin di hotel Grand Mutiara yang ditemui di pos depan hotel menuturkan, tidak mengetahui pasti jumlah kamar yang disiapkan maupun yang berhubungan langsung dengan proses karantina yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bontang.

"Kami gak tahu, kalau soal isolasi ini urusan manajemen. Yang jelas memang hotel sudah tidak beroperasi dari 1 April kemarin karena corona," imbuhnya.

Sebelumnya, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni menyampaikan, sebanyak 11 orang berstatus orang tanpa gejala (OTG) dengan hasil rapid tes negatif telah masuk dalam karantina di hotel Grand Mutiara. Mereka adalah hasil tracing cluster Gowa dan memiliki riwayat pernah kontak dengan pasien positif yang dirawat di rumah sakit umum daerah (RSUD) Taman Husada.