"Karena masih banyak data-datanya belum lengkap, jadi harus sinkron data di Dinsos dan kabupaten/kota. Harus ada bank data terintegrasi," jelasnya.
Hal itu terlihat dari penyaluran santunan korban Covid-19 pada 2021 lalu.
Dari 5000 data yang diterima Dinsos Kaltim, hanya 4.226 orang yang telah disalurkan. Sementara lainnya, terkendala verifikasi data.
"Kendala mulai dari rekening tidak aktif, pindah domisili, hingga persoalan ahli waris berada di luar kota," tegasnya.
Pihaknya berharap 774 calon penerima bantuan tetap disalurkan pada 2022 ini.
"Harapan kami bisa dilanjutkan, karena ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat terdampak Covid-19," pungkasnya. (tim redaksi Diksi)