“Benda berbungkus kafan itu seperti sengaja dibakar, namun tak seutuhnya terbakar. Kami masih mendalaminya,” katanya.
Kepala Desa Bakalan Krapyak Susanto mengungkapkan, kecurigaan tersebut bermula dari peziarah yang mencium bau busuk di makam tersebut pada sore sekitar 16.30 WIB.
Saat ditelusuri, warga mencurigai sumber bau berasal dari sembilan benda yang terbungkus kain kafan dan dikerumuni lalat. Benda-benda berkafan itu terkubur dangkal di atas makam warga.
“Setelah dicangkul di kedalaman 30 centimeter, ditemukan benda mencurigakan itu. Ditemukan di dua tempat galian terpisah, yang satu berisi empat benda dan yang satu berisi lima benda,” katanya. (*)
Artikel ini telah tayang di suara.com dengan judul "Geger Bangkai Ayam Terbungkus Kain Kafan, Polres Kudus Memburu Dukun Santet", https://jateng.suara.com/read/2020/06/19/163237/geger-bangkai-ayam-terbungkus-kain-kafan-polres-kudus-memburu-dukun-santet