"Kami sadar bahwa pada periode pertama, fokus utama kami adalah infrastruktur dan pengendalian banjir, serta pemulihan ekonomi pasca-pandemi. Namun, di periode kedua, kami akan lebih memaksimalkan sektor ekonomi budaya, yang menjadi warisan kita. Pengembangan sarung tenun dan kerajinan Dayak, seperti Lamin Dayak di desa Pampang, akan kami dorong agar tidak hanya menjadi daya tarik wisata, tetapi juga sebagai pusat produksi yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Andi Harun juga menjelaskan pentingnya pemberdayaan anak muda dalam menjaga dan melestarikan budaya melalui sektor ekonomi. ia berharap anak-anak muda Samarinda bisa terlibat dalam industri kerajinan dan kuliner tradisional, sekaligus membawa inovasi yang relevan dengan kebutuhan pasar modern.
"Kami ingin menggerakkan potensi anak muda untuk ikut terjun melestarikan budaya sekaligus memberikan kontribusi terhadap perekonomian daerah dengan adanya sentra ekonomi yang kuat dan berkelanjutan, diharapkan pelaku usaha rumahan dan mikro dapat merasakan manfaatnya," pungkasnya.
(*)