DIKSI.CO, SAMARINDA - Dalam debat publik ketiga pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Samarinda, Andi Harun menegaskan pentingnya pengembangan sentra ekonomi yang dapat memberdayakan usaha mikro dan kecil, khususnya usaha kuliner dan kerajinan tradisional.
Salah satu contoh nyata yang disebutkan adalah sarung tenun Samarinda dan berbagai produk kerajinan budaya yang sudah lama ada namun belum mengalami inovasi yang memadai.
Andi Harun mengakui bahwa sentra ekonomi yang ada saat ini, seperti rumah adat dan kawasan kerajinan, membutuhkan sentuhan teknologi dan peningkatan infrastruktur untuk meningkatkan daya saing dan kualitas produk. Menurutnya, ini bukan hanya soal pelestarian budaya, tetapi juga bagaimana budaya tersebut bisa memberikan dampak ekonomi yang nyata bagi masyarakat, terutama UMKM yang lebih kecil.
"Saya memahami betul bahwa banyak usaha mikro yang sudah turun-temurun seperti usaha kuliner atau kerajinan tenun yang belum tersentuh inovasi teknologi salah satunya adalah sarung tenun Samarinda yang selama ini hanya dikenal sebagai produk oleh-oleh, padahal dengan sentuhan teknologi dan pemanfaatan infrastruktur yang ada, sarung tenun ini bisa menjadi produk yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari," ujar Andi Harun.
Pasangan Andi Harun dan Saefuddin Zuhri ini menekankan bahwa dalam periode kedua jika terpilih, mereka akan fokus pada pengembangan sektor ekonomi berbasis budaya. Dengan mendorong penerapan teknologi dalam produksi kerajinan dan kuliner tradisional, mereka berharap dapat meningkatkan produktivitas dan nilai tambah dari produk-produk.
"Kami sadar bahwa pada periode pertama, fokus utama kami adalah infrastruktur dan pengendalian banjir, serta pemulihan ekonomi pasca-pandemi. Namun, di periode kedua, kami akan lebih memaksimalkan sektor ekonomi budaya, yang menjadi warisan kita. Pengembangan sarung tenun dan kerajinan Dayak, seperti Lamin Dayak di desa Pampang, akan kami dorong agar tidak hanya menjadi daya tarik wisata, tetapi juga sebagai pusat produksi yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat," ujarnya.
Andi Harun juga menjelaskan pentingnya pemberdayaan anak muda dalam menjaga dan melestarikan budaya melalui sektor ekonomi. ia berharap anak-anak muda Samarinda bisa terlibat dalam industri kerajinan dan kuliner tradisional, sekaligus membawa inovasi yang relevan dengan kebutuhan pasar modern.
"Kami ingin menggerakkan potensi anak muda untuk ikut terjun melestarikan budaya sekaligus memberikan kontribusi terhadap perekonomian daerah dengan adanya sentra ekonomi yang kuat dan berkelanjutan, diharapkan pelaku usaha rumahan dan mikro dapat merasakan manfaatnya," pungkasnya.
(*)