"Mayoritas peserta seminar ini adalah anggota DPRD  Kaltim, anggota dPRD kabupaten/kota se-Kalimantan Timur dan Sekretariat DPRD Kaltom dan Sekretariat DPRD kabupaten/kota," ungkapnya beberapa waktu lalu.

“Maksud dan tujuan diselenggarakannya kegiatan ini adalah untuk menambah wawasan dan sharing pengalaman, tentang sudut pandang teoritis mengenai format ideal hubungan legislatif dan eksekutif dalam Ketatanegaraan RI," tegasnya.

Pakar Hukum Tata Negara, Prof Jimly Asshiddiqie, sebagai narasumber dalam sinar tersebut.

“Kekuatan oposisi itu Fardu Ain bukan Fardu Kifayah. Oposisi diperlukan untuk mengimbangi keadaan negara,” ujar Prof Jimly.

“Demokrasi akan mengambil kualitas suara Majority Rules. Yang menjadi pertanyaan apakah kualitas suara tersebut memiliki keadilan," pungkasnya. (advertorial)