Meski dampak lingkungan dari aktivitas tersebut belum dirasakan secara langsung oleh warga sekitar. Hanya saja menutur Hery, dampak lingkungan dari ilegal minning tersebut sudah mulai dirasakan oleh warga kawasan Gunung Kapur. Sebab, kawasan yang ditambang termasuk daerah aliran sungai yang menuju Jalan Gunung Kapur.
"Di sana itu (Gunung Kapur) sekarang banjir terus. Dulu pernah ditinggikan jadi berhenti banjirnya. Tapi sejak ada ini (aktivitas tambang) di sana banjir lagi," kata Hery.
"Sebetulnya ini tanggung jawab negara. Ini kan sudah tau ilegal, silahkan petugas atau aparat bergerak," kata Hery lagi.
Pengangkutan emas hitam dilakukan setiap sekali seminggu saat bulan menampak dirinya. Akan tetapi jika hari masih siang, para pekerja hanya sekadar mencari kerukam emas hitam.
"Awalnya sedikit-sedikit mereka pakai karung. Tapi lama-lama sekaligus banyak. Katanya rugi kalau ambil sedikit sedikit. Jadi langsung sekali banyak, hanya risikonya keliatan orang," bebernya.
Ditanya siapa yang mengerjakan pertambangan tak berizin ini, Hery tidak mengetahui secara pasti. Hanya sebatas nama saja. Yakni Antoni. Itu pun diketahuinya ketika lahan miliknya untuk tanaman herbal dilintasi alat berat.