"Pasti ada evaluasi terlebih pasca Pilkada. Kalau yang dianggap masih bisa bekerja, kita rekomendasikan untuk dipertahankan. Begitupun sebaliknya. Biar ada penyegaran di tubuh partai," lanjut Rudy.

Berbeda dengan partai-partai lainnya, Musda Golkar cenderung memilih aklamasi (calon tunggal) saat pemilihan, guna menekan potensi perpecahan di dalam tubuh partai.

"Kader kita banyak, tapi proses komunikasi politik kita kedepankan. Harapannya tetap solid," tambahnya.

Terkait penyelenggaraan Musda, Rudi berharap pandemi segera berakhir, agar bisa berkegiatan seperti sedia kala.

"Kita pertimbangkan secara daring. Tapi pemilik suara kita banyak, ada pengurus tingkatan, organisasi pendiri, organisasi didirikan, sayap partai, jadi kesulitan kalau virtual. Semoga pandemi ini segera berakhir dan kita bisa kembali beraktifitas seperti sebelumnya," pungkas Rudy Mas'ud. (tim redaksi Diksi)